Cara Belajar Matematika yang Bisa Menyenangkan
Ditulis oleh : admin pada Sabtu, 11 Jul 2020
Mata pelajaran Matematika masih menjadi kesan momok bagi siswa. Matematika dikesankan sebagai bidang studi yang menakutkan dan sulit. Maka tak heran, jika kecintaan terhadap Matematika masih terbilang rendah.
Entah siapa yang memberikan kesan dan memulai bahwa Matematika itu sulit dan membosankan, sehingga slogan tersebut melekat pada diri siswa. Bahkan, telah menjadi mindset yang melekat. Terlebih saat ini telah ramai fenomena belajar di rumah yang mengharuskan orang tua mengajarkan Matematika kepada anaknya.
Agar pelajaran Matematika jadi menyenangkan, guru dan orang tua harus harus memiliki bekal agar mampu menyajikan materi yang asyik dan menyenangkan. Coba sekali-kali bekali anak belajar Matematika melalui sebuah permainan, salah satunya permainan PhysicalDistancingCartesianGame. Belajar sambil bermain pastinya akan lebih seru dan menyenangkan. Selain itu, ikuti seminar atau pelatihan sebagai penunjang untuk proses pembelajaran.
1. Pakai medium pembelajaran
Untuk mengajarkan anak tentang bangun datar, Anda bisa mengajak anak mengenalnya dengan menunjukkan contoh lewat benda-benda di sekitarnya. Misal, papan tulis itu bentuknya persegi panjang, bola itu lingkaran.
Anda juga bisa menggunakan kacang merah untuk mengajak anak belajar tambah dan kurang. Misalnya, nenek punya 5 kacang merah, lalu ibu meminta 3 butir kacang merah punya nenek. Sisa berapa butirh kacang merah milik nenek? Nanti ajak anak menganalisa soalnya dengan praktek langsung pakai kacang merah itu.
Ajak anak melihat kemiripan untuk mengenal pengelompokkan. Misalnya, ibu punya 6 bola, dua bola berwarna merah, 3 biru, dan 1 kuning. Minta anak untuk mengelompokkan bola itu berdasarkan warnanya.
Dengan bermain lihat kemiripan, Anda mengajak anak untuk menganalisa sesuatu yang sekilas terlihat sama, padahal masih berbeda dengan benda lain. Cara ini juga dapat melatih rasa peka anak, Moms.
3. Belajar di luar rumah
Belajar matematika tak melulu harus di rumah. Anda bisa mengajak anak belajar di luar rumah, seperti mengajak mereka ke pasar untuk langsung menerapkan pelajaran pengurangan matematika di supermarket, misalnya.
4. Pakai lingkaran untuk belajar pecahan
Bagi anak usia sekolah yang sudah masuk ke materi pecahan dan jam, meteri ini merupakan pelajaran yang cukup sukar bagi sebagian anak. Tapi, Anda tak perlu bingung. Anda bisa mengajarkan anak belajar pecahan dengan cara membuat lingkaran jam.
Gunting 3 kertas berbentuk lingkaran. Satu lingkaran kosong yang tidak diapa-apakan, satu lingkaran yang dibagi dua lalu dituliskan 1/2, lalu satu kertas lingkaran lagi dibagi menjadi 4 bagian, yakni 1/4.
Cara mainnya yaitu, perkenalkan anak jika 1/4 itu adalah 1 lingkaran yang dibagi 4, 1/2 itu adalah lingkaran yang dibagi 2. Dan lingkaran yang tidak ditulisi itu merupakan bilangan bulat, yang berarti ada 1. Anda juga bisa menggunakan bentuk selain lingkaran ya, Moms.
Dengan bantuan alat itu Anda bisa menjelaskan materi pecahan dan jam dengan mudah.
5. Belajar sambil bermain
Anda bisa mengajarkan anak matematika sambil bermain, misalnya main tebak-tebakan. Beri pertanyaan dari yang mudah dulu lalu bertahap naik tingkat kesulitannya. Seperti soal cerita yang cukup Anda sampaikan secara lisan. Misalnya seperti: ‘sepulang dari kantor, ayah membeli 5 eskrim. Namun ketika di jalan, ayah memberikannya kepada anak teman kantor ayah sebanyak 2, lalu berapa es krim yang ayah punya untuk dibawa pulang ke rumah?’
Ketika anak bisa menjawab semua tebak-tebakan, Anda bisa beri mereka apresiasi untuk semakin meningkatkan semangat belajarnya.
Ajak mereka belajar matematika dari tingkat kesulitan terendah dulu ya, Moms. Seiring berkembangnya kemampuan
anak, baru Anda bisa meningkatkan tingkat kesulitannya agar semakin menantang. Namun, jangan sampai anak frustrasi karena tingkat kesulitan permainannya terlalu susah.